Home / Departemen Kami / Departemen Studi Islam.
Apa yang kita lakukan
Departemen Studi Islam adalah departemen di IMSA yang menyelenggarakan berbagai kelas online sebagai cerminan keyakinan kami bahwa sebagai Muslim adalah kewajiban kami untuk mencari ilmu dan terutama pengetahuan tentang din. Ada 7 Sub Departemen di bawah departemen ini:
1. Sub Departemen Kajian Al-Qur'an
sebuah. Ulumul Quran
b. tafsir al qur'an
2. Sub Jurusan Kajian Hadits (Hadits Arba'in)
3. Sub Bagian Studi Fiqih (Ikhtilaf Fiqh)
4. Sub Departemen Studi Umum
sebuah. asmaul husna
b. Serah Nabawiyah
5. SubDept Tahfidzh (hanya saudara perempuan)
6. Sub Departemen Bahasa Arab
sebuah. saudara perempuan arab
b. Bahasa Arab Umum
7. Sub Bagian Tahsin
sebuah. Saudari Tahsin
b. Saudara Tahsin
c. Tahsin Pemuda
d. Muallaf Tahsin
Untuk Tahfidzh, Bahasa Arab, dan Tahsin, kelas dibatasi hanya untuk peserta yang terdaftar. Semua kelas lainnya terbuka untuk umum. Siapa pun dapat mengikuti sesi langsung di Zoom dan menonton rekaman di Radio IMSA, Youtube, dan Facebook.
1. Sub Bagian. Studi Quran
Sebuah. Ulumul Quran
Al-Quran adalah pedoman hidup bagi umat Islam.
لِكَ لْكِتَٰبُ لَا لِّلْمُتَّقِينَ
Ini adalah Kitab yang tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa ( Al Baqarah: 2 )
Pelestarian Al-Qur'an adalah tugas yang Allah telah mengambil atas diri-Nya.
QS. Surat Al Hijr 9 :
ا لْنَا لذِّكْرَ ا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya. ”
Kemampuan menghafal Al-Qur'an tidak terbatas pada kaum muda. Banyak sarjana besar dunia mulai belajar agama di usia 30-an. Mereka tidak hanya menghafal dan memahami Al-Qur'an tetapi juga menjadi panutan bagi banyak umat Islam.
2. Sub Bagian. Studi Hadits
Allah menyebutkan:
لْ ا اللَّهَ ا الرَّسُولَ لَّوا ا لَيْهِ ا لَ لَيْكُم ا لْتُمْ ا ا لَى الرَّسُولِ لَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
“Katakanlah: Taatilah Allah dan taatilah Rasul; tetapi jika Anda berbalik, maka pada dia bersandar apa yang dipaksakan padanya dan pada Anda bersandar apa yang dipaksakan pada Anda; dan jika Anda mematuhinya, Anda berada di jalan yang benar; dan tidak ada sesuatu pun yang ada pada Rasul kecuali penyampaian (pesan) yang jelas.” (Quran 24:54)
Al-Qur'an dan Hadits adalah tulang punggung ajaran Islam. Sementara Quran adalah kata-kata langsung dari Allah SWT, Hadis adalah rantai riwayat yang dilaporkan yang mengacu pada tindakan, perkataan, dan perilaku Nabi Muhammad SAW. Ayat Al-Qur'an di atas memberi jalan kepada otoritas suci hadits itu sendiri.
Hadis mencakup berbagai topik dari Tauhid (tauhid), yang merupakan prinsip Islam yang paling penting, hingga petunjuk tentang cara melaksanakan ibadah lain seperti shalat, puasa, zakat, dan banyak lagi. Karena umat Islam didorong untuk meniru ajaran Nabi Muhammad SAW dan cara hidupnya, studi hadits menjadi lebih menonjol.
IMSA akan menawarkan Program Studi Hadits pada Mei 2022, Insya Allah. Program ini akan membahas Hadits Arbain Imam Nawawi dan dibimbing oleh Ustadz Dr. Agus Setiawan Lc., MA Beliau adalah Sarjana Hadits dan dosen Ilmu Hadits dan Hadits di STIQ Al Multazam Kuningan Jawa Barat.
3. Sub Bagian. Studi Fiqh
Sebuah. Ikhtilaf dalam Fiqih
Adalah bagian dari fitrah manusia untuk memiliki perbedaan, karena begitulah Allah menciptakan kita dalam Kebijaksanaan-Nya. Untuk dapat merangkul perbedaan itu adalah keduanya menjadi berkah dan ujian bagi kita untuk menjadi lebih baik hamba Allah. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
لَوْ للَّهُ لَجَعَلَكُمْ لَٰكِن لِّيَبْلُوَكُمْ اتَىٰكُمْ ا۟ لْخَيْرَٰتِ لَى للَّهِ ا ا لِفُونَ
“Jika Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat, tetapi Kehendak-Nya adalah menguji kamu dengan apa yang telah Dia berikan kepada kamu masing-masing. Maka berlomba-lombalah dalam kebaikan. Kepada Allah kamu semua akan kembali, kemudian Dia akan memberi tahu Anda kebenaran tentang perbedaan Anda."
(Al Maidah: 48)
Mensyukuri perbedaan sebagai berkah dan ujian dari Allah adalah bagian dari penyempurnaan keimanan kita sebagai bagian dari umat Rasulullah SAW. Dalam upaya Rasulullah (SAW) untuk membangun peradaban terbaik sepanjang masa, perbedaan dan perselisihan juga muncul. Namun, dengan rahmat Allah, perbedaan di antara orang-orang Nabi Muhammad (SAW) menghasilkan toleransi yang tidak merusak prinsip-prinsip dasar aqidah maupun persatuan ummat yang kuat. Misalnya, kita belajar dari sirah bahwa ada perselisihan yang menunjukkan toleransi dan keterbukaan para sahabat dan mediasi transparan Nabi Muhammad SAW.
Para sahabat berbeda pendapat tentang perintah Nabi untuk shalat Ashar Bani Quraidhah. Akibatnya, beberapa teman memilih untuk sholat tepat waktu meskipun belum sampai Bani Quraidhah, sementara yang lain menunda shalat mereka sampai tiba di Bani Quraidhah. Rasulullah SAW tidak mencela salah satu dari kedua pendapat tersebut, menunjukkan bahwa beliau menyetujui kedua pendapat tersebut.
Kajian Fiqih IMSA 2022 bertujuan untuk membahas hukum Islam dalam konteks perbedaan. Kajian Fiqih IMSA berfokus pada Ikhtilaf Fiqih dan menganut semboyan berikut: Bersatu dalam Aqidah, Bersama dalam Ibadah, Toleransi dalam Khilafiyah, Bekerja Sama dalam Dakwah, Samara dalam Keluarga. Pelajaran kelas Ikhtilaf Fiqh perbedaan fiqh dan telah dianut sejak Februari 2022. Program ini dibimbing oleh Ustadz Jamaludin Achmad Kholik, Lc., MA, Dosen Pascasarjana IAIN Kediri.
4. Sub Bagian. Pembelajaran umum
Sebuah. asmaul husna
Tauhid adalah landasan utama ajaran Islam. Tauhid terdiri dari tiga prinsip: Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa Sifat.
Asma wa Sifat juga dikenal sebagai Asmaul Husna, yang secara harfiah berarti Nama-Nama (Allah) Yang Paling Indah. Allah menyebutkan:
اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا . لَهُ الْاَسْمَآءُ ال
"Tidak ada Tuhan 'yang berhak disembah' kecuali Dia. Dia memiliki Nama-Nama Yang Paling Indah." (Thaha: 8)
Rasulullah SAW melaporkan:
اِنَّ لِلّٰهِ اا اءَةً اِلَّا ا ااهَا لَ الْجَنَّةَ.
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, satu kurang dari seratus. Siapa yang hafal nama-namanya, dia akan masuk surga.”
Kelas Asmaul Husna IMSA pertama kali dimulai pada tahun 2020. Dalam program ini Anda akan belajar 99 Asmaul Husna di bawah bimbingan Ustadz Mohamad Joban, MA, Imam Masjid Ar Rahmah di Redmond, WA.
5. Sub Bagian. Tahfidzh
Pelestarian Al-Qur'an adalah tugas yang Allah telah mengambil atas diri-Nya. QS. Surat Al Hijr 9 :
ا لْنَا لذِّكْرَ ا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ
“ Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya. ”
Kemampuan menghafal Al-Qur'an tidak terbatas pada kaum muda. Banyak sarjana besar dunia mulai belajar agama di usia 30-an. Mereka tidak hanya menghafal dan memahami Al-Qur'an, tetapi juga menjadi panutan bagi banyak umat Islam.
Abu Walid Al-Baji misalnya, mulai belajar Al-Qur'an pada usia 30 tahun. Dia sudah beristri dan bekerja sebagai satpam. Ia menjadi ulama besar dari Mazhab Maliki. Tekad, keikhlasan, dan istiqamah dalam mempelajari Al-Qur'an merupakan bekal utama dalam menghafal Al-Qur'an.
TAHFIDH IMSA CLASS siap menjadi sobat dan fasilitator untuk mendukung tujuan mulia ini in sha Allah.
Syarat program: selesainya program Tahsin, kemauan yang kuat, keikhlasan, dan istiqomah dalam belajar Al-Qur'an.
Logistik program:
Sesi seminggu sekali selama 2 jam (maks) menggunakan metode TES, yang meliputi membaca, menghafal, dan mengulang bagian yang akan dihafal.
Biarkan nur/cahaya Al-Qur'an menembus ke dalam hati kita dan menghilangkan kegelapan di dalamnya.
6. Sub Bagian. Arab
Allah menyebutkan:
لْنَٰهُ ا ا لَّعَلَّكُمْ لُونَ
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya berupa Al-Qur’an berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (Surat Yusuf: 2)
Al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab. Oleh karena itu, mempelajari bahasa Arab sangat penting untuk memahami Islam.
Umar bin Khattab RA berkata,
لموا العربية ا
“ Belajarlah bahasa Arab, sesungguhnya itu adalah sebagian dari agamamu. ”
Imam Asy-Syafi'i juga berkata,
النحو ا لى ل العلوم
“ Barangsiapa yang menguasai nahwu, maka akan mudah baginya untuk memahami segala ilmu. ”
IMSA menawarkan dua program bahasa Arab, yaitu BARIS dan TAFHAM.
BARIS (yang merupakan permainan kata untuk 'Arabic IMSA') adalah program khusus untuk saudara perempuan yang dimulai pada tahun 2019. Program ini mengajarkan tata bahasa (nahwu) dan konjugasi kata (sarf) dalam Bahasa Arab Standar Modern yang berperan penting dalam memahami Quran dan Hadits. Program BARIS diajarkan oleh Ustadz Abu Muhammad, seorang guru bahasa Arab di Pesantren Tunas Ilmu, Purbalingga, Jawa Tengah.
TAFHAM (yang secara harfiah berarti 'mengerti') adalah program bahasa Arab umum yang dimulai pada tahun 2020. Program ini berfokus pada percakapan sehari-hari (hiwar) sebagai titik awal untuk memahami Al-Qur'an dan Hadits. Program TAFHAM diasuh oleh Ustadz Taufik Hamim, Lc., MA yang merupakan Ketua Umum Yayasan Muntada Ahlil Quran dan Ketua Yayasan Internasional Al Siddiq di Indonesia.
7. Sub Bagian. Tahsin
Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca Al-Qur'an dengan cara yang benar dan tidak tergesa-gesa (tartil).
ا لَيْهِ لِ الْقُرْآنَ لَا
"... Atau sedikit lagi—dan bacalah Al-Qur'an dengan benar dengan cara yang terukur." (Al Muzammil: 4)
Pengajian yang benar dengan tartil perlu diasah dengan ilmu yang benar. Rasulullah bersabda,
الْمَاهِرُ الْقُرْآِنِ السَّفَرَةَ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ الَّذِيْ اُ الْقُرْآنَ لَيْهِ اقٌّ لَهُ اَجْرَانِ
“Orang yang mahir membaca Al-Qur'an akan bersama para malaikat (malaikat) yang terhormat dan patuh dan orang yang membaca Al-Qur'an dan merasa sulit untuk membacanya, maka berusahalah untuk membacanya dengan cara yang terbaik. mungkin, akan mendapat dua hadiah." [Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Daud]
Seorang pelajar Al-Qur'an diberkati, apakah dia masih pemula atau mahir. Alhamdulillah, dengan motivasi ini IMSA memulai program tahsinnya. Program ini terdiri dari empat kelompok:
Grup 1: Tahsin for Sisters, yang dimulai pada tahun 2003
Grup 2: Tahsin untuk Remaja Putri, yang dimulai pada tahun 2015
Grup 3: Tahsin Muallaf yang dimulai tahun 2019
Grup 4: Tahsin for Brothers , yang akan dimulai pada Mei 2022
Saat ini seluruh pembimbing IMSA Tahsin Talaqi di latih oleh Ustadz dan Ustadzah dari Yayasan Rumah Tajwid di bawah bimbingan pendirinya Ustadz Hartanto Saryono, Lc, Al Hafidz.