top of page
Post: Blog2_Post

Refleksi yang Mengharukan: Menghadiri Acara Lebaran Yatim bersama IMSACare Indonesia



Acara kemarin mengingatkan kita akan dampak besar yang bisa kita berikan kepada mereka yang kurang beruntung. Bergabunglah dengan saya dalam menceritakan pengalaman di acara Lebaran Yatim bersama IMSACare Indonesia dan kisah mengharukan tentang Nabi Muhammad SAW.


Alhamdulillah, saya mendapat kehormatan untuk menghadiri acara Lebaran Yatim bersama IMSACare Indonesia. Ini adalah hari yang penuh dengan cinta, perhatian, dan semangat kebersamaan. Sayangnya, Mbak Dewi tidak dapat hadir karena putrinya, Fatima, sedang sakit. Mari kita semua berdoa untuk kesembuhan cepat Fatima.


Warisan Mendalam dari Rasulullah SAW


Dalam perjalanan haji dari Madinah ke Makkah di usia 63 tahun, Rasulullah SAW berhenti di makam ibunda Aminah. Dipenuhi oleh kesedihan, beliau menangis—tampilan emosi yang jarang yang menggerakkan para Sahabat untuk turut menangis. Momen mengharukan ini menyoroti rasa sakit yang terus dirasakan beliau atas kehilangan ibundanya saat beliau baru berusia enam tahun. Bahkan setelah lima puluh tujuh tahun, kesedihan itu belum pudar.


Pelajaran dalam Kasih Sayang dan Syukur


Ada ungkapan faqidu asy-syai’ laa yu’thihi, “Siapa yang tidak punya tidak bisa memberi.” Rasulullah SAW sejak kecil sudah yatim piatu. Tapi beliau merasakan kasih sayang orang-orang lain di sekelilingnya. Halimah Sa’diyah, kakeknya, pamannya, ibunda Khadijah. Lebih dari itu, beliau SAW punya kapasitas luar biasa untuk mensyukuri rahmat dan semua nikmat dari Allah SWT. Walaupun secara material kehidupan beliau serba kurang tapi hati beliau selalu puas dengan curahan rahmatNya. Dengan memiliki itu, beliau bisa memberi perhatian, kasih sayang, dan kepedulian pada umatnya yang begitu besar.


Membangun Harapan untuk Anak-Anak Yatim Melalui IMSACare


Merenungkan hal ini, saya melihat kesejajaran dengan anak-anak yang didukung oleh IMSACare berkat para donatur dermawan di AS dan Kanada. Anak-anak ini, meskipun menghadapi kesulitan, menerima perhatian yang menanamkan harapan dan ketahanan. Saya berdoa agar mereka dapat mensyukuri nikmat dalam hidup mereka dan tumbuh untuk berbagi serta berkontribusi positif kepada masyarakat. Semoga Allah SWT memudahkan jalan mereka dan memberikan keberkahan.


Jazakumullahu khairan kathiran kepada semua yang telah memberikan dukungan. Kontribusi kita semua bukan hanya tindakan amal tapi juga merupakan investasi berkelanjutan untuk masa depan anak-anak ini. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita semuanya sebagai amal saleh yang pahalanya terus mengalir di dunia dan akhirat. Aamiin Yaa Rabbal'aalamiin


Terima kasih telah membaca. Bersama-sama, mari kita terus berkontribusi untuk umat dan membuat perbedaan.


BarakAllahu fiik,




0 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page