top of page
Post: Blog2_Post
Writer's pictureIMSA Operational

Aplikasi Nilai Islam di Amerika Serikat

Juara 3 Naskah Lomba Menulis (Category 15yo and up): Siti Tobibah


Sebagai seorang Muslim yang tinggal di amerika, sangat penting untuk menanamkan nilai-nilai Islam dalam keluarga. Amerika sebagai negara yang liberal tidak memberikan pendidikan agama di sekolah. Sebagai seorang Muslim tentunya menginginkan anak-Anaknya menjadi anak-anak yang sholeh dan sholehah. Untuk itu harus memberikan pendidikan agama Islam yang bisa memberikan pondasi agar anak-anak tidak terpengaruh dengan lingkungan yang tidak Islami.


Sebenarnya sebagian dari nilai-nilai Islam sudah diterapkan di Amerika antara lain kebersihan, kedisiplinan waktu dan saling menghormati sesama. Akan tetapi ada hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam antara lain pergaulan bebas, LGBT dan Abortion.


Berbagai cara dilakukan oleh orang tua yang tinggal di Amerika untuk mempertahankan akidah anak-anak nya dan menanamkan nilai Islam didalam keluarga nya.


Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memasukan anak-anaknya ke sekolah Islam. Akan tetapi biayanya sangat mahal dan tidak terjangkau untuk kelas menengah kebawah. Sedangkan cara lain adalah dengan memasukan anak-anak ke weekend school. Di Weekend school belajar tentang agama Islam dan membaca Al Quran tiap hari Sabtu dan Minggu, Sabtu atau Minggu saja . Kendalanya adalah anak-anak mengeluh karena tidak libur sama sekali setiap minggunya atau hanya libur satu hari setiap minggunya.


Saya mempunyai pengalaman dengan anak-anak saya sendiri yang mengeluh setiap kali pergi ke weekend school. Berbagai cara saya lakukan agar anak-anak saya tetap bertahan di weekend school. Akhirnya anak-anak saya bertahan sampai kelas 7. Anak-anak saya tidak mau meneruskan weekend school nya. Akhirnya suami saya tidak hilang akal. Suami saya memasukan anak yang pertama ke pesantren di Indonesia. Alhamdulillah anak laki-laki saya mau didaftarkan di pesantren dan menyelesaikan pendidikan SMA nya di pesantren.


Anak saya yang kedua perempuan, dia mempunyai masalah Kesehatan yang obatnya tidak ada di Indonesia. Untuk Itu saya tidak bisa medaftarkan anak perempuan saya ke pesantren di Indonesia. Akhirnya saya berbicara ke anak perempuan saya bahwa dia harus selalu keep in touch dengan masjid dimana saja berada. Akhirnya dia memilih masjid yang dia suka untuk mengikuti kegiatan di masjid tersebut. Ketika sudah waktunya untuk masuk SMA, saya mencari sekolah Islam untuk anak saya karena saya tidak akan membiarkan anak saya sekolah di public school. Saya sangat takut dengan pergaulan yang bebas di sekolah tersebut. Alhamdulillah saya menemukan sekolah Islam yang cukup bagus dengan biaya yang terjangkau dengan keuangan keluarga . Walaupun saya harus berkorban untuk antar jemput anak saya sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah. Setelah kuliah anak perempuan saya juga aktif di MSA (Muslim student Association). Alhamdulillah anak-anak saya selalu ikut berpartisipasi dengan kegiatan Islam dan mempunyai teman-teman yang Islam juga.


Perjuangan yang sangat berat bagi orang tua yang tinggal di Amerika.


Mendapatkan ilmu agama saja dari orang tua tidak akan cukup. Disamping lingkungan yang tidak mendukung karena mayoritas Non muslim juga keterbatasan bahasa yang dimiliki kebanyakan orang tua yang tinggal di Amerika . Mereka mempunyai masalah dalam menjelaskan kepada anak-anak nya yang mempunyai banyak pertanyaan tentang agama yang bagi kita tidak harus ditanyakan tetapi anak menginginkan penjelasan yang detail. Sebagai contoh kenapa Muslim tidak boleh makan babi.


Penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan jaman sekarang yang sudah sangat modern dan banyak hal-hal yang baru yang tentunya kita harus tahu bagaimana penerapannya dalam hukum Islam. Terkadang Saya tidak Bisa menjawab pertanyaan Ini. Untuk Itu anak harus mengikuti kajian Islam di masjid.


Dari pengamatan saya selama hidup di Amerika selama 31 tahun. Saya perhatikan bahwa belajar agama Islam yang terus menerus sampai akhir hidup adalah sangat penting. Begitu juga bergaul dengan sesama muslim dalam komunitas Islam adalah sangat penting untuk memberikan kepercayaan diri bahwa kita hidup sebagai muslim tidak sendiri walaupun di negara mayoritas non muslim. Dengan berjamaah kita akan menjadi kuat. Lingkungan yang tidak Islami sangat berpengaruh dalam pertumbuhan pola pikir anak. Sehingga harus di bentengi dengan akidah yang kuat.


Saya banyak melihat bahwa anak-anak Indonesia yang belajar Islam di Islamic school maupun weekend school kebanyakan hanya sampai middle school. Islamic high school sangat mahal dan weekend school sudah tidak ada kelas untuk high school. Hanya youth group yang sifatnya bebas tidak ada pendaftaran dan tidak dipungut biaya. Jarang sekali anak2 yang mengikuti kegiatan youth group. Kemungkinan tidak adanya keterikatan seperti kelas-kelas weekend school atau orang tua merasa sudah cukup bekal agamanya, padahal tidak ada cukupnya dalam belajar agama Islam.


Kesimpulan saya , belajar agama Islam harus berkelanjutan tidak boleh putus. Harus ada motivasi dari orang tua untuk mengutamakan ilmu agama Islam. Dalam mencari ilmu umum sudah tidak ada masalah di Amerika . Ingin jadi apa saja bisa asalkan mau belajar . Biaya sekolah gratis dari SD sampai SMA. Untuk masuk Universitas gratis jika tidak mampu.


Bekerja apapun jika mau bekerja bisa hidup layak.




83 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page